Rabu, 23 Mei 2012

Thanks drogba #11

Sempat Diragukan

Kepergian Drogba akan mengakhiri suatu era di Chelsea, terutama di lini depan. Maklum keberadaan Drogba di lini depan The Pensioners tidak tergantikan sejak dibeli dari Marseille pada 2004. Kedatangan striker-striker papan atas seperti Andriy Shevchenko, Nicolas Anelka, dan Fernando Torres tidak menggoyahkan posisi Drogba.

Padahal kedatangan Drogba di Chelsea sempat diragukan banyak pihak, bahkan oleh suporter klub asal London Barat tersebut. Drogba mengaku di musim pertamanya bersama Chelsea sangatlah sulit.

Adalah Jose Mourinho yang mendatangkan Drogba dari Marseille. The Special One kepincut dengan permainan Drogba setelah sukses mengantarkan Marseille melangkah ke final Piala UEFA, sebelum akhirnya tumbang 0-2 dari Valencia.

"Ketika saya tiba di Inggris, orang-orang mengatakan: 'Siapa pemain ini? Kita mengharapkan pemain besar dan dia datang dari Marseille? Marseille! Saya hanya mendengar Marseille pada 1993'. Saya sedih, karena saya bermain di final Piala UEFA, menjadi pemain terbaik tahun itu, dan ketika Anda bilang, 'Saya Didier Drogba', dan mereka bilang, 'Drogba siapa?'," paparnya.

Namun, Drogba membuktikan kemampuannya di atas lapangan dan langsung memberi dua gelar Premier League beruntun pada 2004 dan 2005. Sejak saat itu karir Drogba terus melejit dan memberi Chelsea sejumlah trofi, termasuk empat gelar Piala FA, dua trofi Piala Carling, dan puncaknya adalah memberi gelar Liga Champions.

Untuk gelar individu, Drogba merebut top skor Premier League 2007 dan 2010, Pemain Terbaik Afrika 2006 dan 2009. Drogba juga menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Pantai Gading dengan 54 gol, dan menjadi pemain ketiga asal Afrika yang mampu mencetak gol di final Liga Champions, setelah Rabah Madjer dan Samuel Eto'o.

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 

Sobat link

Banner christian tatelu
Sponsor Photobucket

Live Traffic